Salah Satu Hal Terbaik dalam Hidup : Pendidikan Vokasi Pariwisata Griffith University, Australia
![]() |
Sesaat setelah pelepasan keberangkatan, foto bersama Bapak Wakil Gubernur NTT serta jajaran |
Terberkati. Itulah satu kata yang terngiang-ngiang di kepala
saya. Bagaimana bisa saya memijakkan kaki di negeri Kanguru ini? Bagaimana bisa
saya mendapatkan beasiswa pendidikan vokasi di Universitas ternama ini? Bagaimana
bisa saya belajar pariwisata (walaupun singkat) di Universitas dengan jurusan
pariwisata terbaik se Australia dan terbaik kedua di dunia ini? Sungguh ini
merupakan jawaban dari harapan-harapan saya selama ini, juga doa panjang mama
seperti dalam lagu kondang itu “di Doa Ibuku”. Terimakasih Mama.
Sempat tidak percaya awalnya dengan pencapaian ini, walaupun
mungkin bagi sebagian orang ini merupakan hal yang biasa-biasa saja.
Mendaftar, mengunggah dokumen, mengikuti wawancara sampai
menunggu pengumuman akhir merupakan sebuah proses yang mendebarkan. Sempat berada
di dua pilihan yang sulit, antara menerima tawaran kerja atau mengikuti program
ini, tetapi hati lebih condong kepada pilihan kedua. Saat ini saya sama sekali
tidak menyesali keputusan itu.
Pelatihan bahasa (IELTS) selama 4 minggu di Pusat Bahasa
Undana beserta Mock Test IELTSnya memberikan cakrawala baru bagi saya. Sebelumnya
saya tidak pernah mengikuti kursus IELTS karena sudah menjadi rahasia umum
bahwa untuk mengikuti tes ini kita harus mengelurkan rupiah dalam jumlah yang
cukup fantastis.
Bertemu teman-teman baru yang bertalenta serta sangat luar
biasa dan berbaur bersama selama di
Pusat Bahasa dan rusunawa merupakan pengalaman yang tak ternilai. mereka
berasal dari berbagai daerah dan pulau di NTT serta memiliki karakteristik
serta keunikan masing-masing yang membuat moment-moment yang sudah terlewati,
sekarang, dan yang akan dijalani selama dua bulan ke depan merupakan momen yang tak bisa terlupakan.
Terimakasih kepada Bapak Gubernur serta Wakil Gubernur serta
semua pihak yang terlibat (Pusat Bahasa Undana dan Kopnakertrans NTT) yang
telah memberikan kesempatan berharga ini. Tidak percaya dengan
fasilitas-fasilitas yang kami dapatkan selama di Gold Coast ini. Semuanya beyond
my expectation. Sangat luar biasa.
![]() |
Tiba di Bandara Kota Brisbane |
Rasanya seperti mimpi bisa menginjakan kaki di negeri ini. Suasananya
sangat berbeda dengan di negara kita tercinta. Terkejut saat hendak menyebrang
jalan dan semua mobil berhenti walaupun dalam kecepatan tinggi sebelumnya (pedestrian first).
Public tranport di kota ini pun sangat nyaman sehingga dapat ditemui semua
kalangan dalam mode transportasi ini. Kebersihan dan tata kota (zonasi) di sini, khususnya Gold
Coast) tidak perlu ditanyakan lagi, sangat terencana. Keheningan serta keamanan
kota ini bahkan lebih baik dari desa-desa di negara kita.
Hal yang paling mengejutkan adalah fasilitas apartment yang
kami peroleh. Sangat lengkap, mewah serta berstandar internasional. Saya bersama
4 teman lainnya di tempatkan dalam satu apartment dengan 3 kamar. Di depan
apartment terdapat kolam yang bisa bisa
diakses penghuni apartment dan di belakang apartment terdapat pantai yang bisa
dipandang langsung dari dari ruang tamu maupun teras belakang apartment.
![]() |
Foto bersama di Griffith University |
Di hari pertama dan kedua di kota ini, kami diberi kebebasan
untuk mengeksplor kota dan destinasi-destinasi wisatanya. Destinasi wisata
pertama yang kami kunjungi adalah Sky Point, dimana dari ketinggian lantai ke
77 bisa dilihat keindahan Kota Gold Coast yang sangat luar biasa. Serius saya
takjub. Saya tidak berhenti mengucapkan syukur dalam hati untuk salah satu hal
terbaik dalam hidup saya ini. Untuk cerita mengenai Sky Point akan saya tulis
dalam bagian terpisah.
![]() |
Bersama teman satu apartment (dari kiri ke kanan : Elan, Erlin, Zerli, Novi, dan Angel) |
Di hari ketiga, yang merupakan hari yang ditunggu-tunggu,
kami menuju Kampus Griffith University dengan menggunakan tram (salah satu
public transport di kota ini). Sambutan yang hangat kami dapatkan di sana, bukan
hanya oleh gedung mewah, suasana yang nyaman, taman yang asri, tetapi juga oleh
senyuman manis Sera Vada (salah satu pengajar kami, wanita keturunan Jepang dan
Fiji), Sam (wanita keturunan Srilanka), juga Geoff (lelaki Australia tulen),
juga Michael (lelaki berkebangsaan Indonesia yang sedang mengambil program
doktor di universitas ini).
Salam hangat dari Australia
Novita
1 comments
Lav
ReplyDelete