Salah Satu Hal Terbaik dalam Hidup : Pendidikan Vokasi Pariwisata Griffith University, Australia

by - September 10, 2019

Sesaat setelah pelepasan keberangkatan, foto bersama Bapak Wakil Gubernur NTT serta jajaran
Terberkati. Itulah satu kata yang terngiang-ngiang di kepala saya. Bagaimana bisa saya memijakkan kaki di negeri Kanguru ini? Bagaimana bisa saya mendapatkan beasiswa pendidikan vokasi di Universitas ternama ini? Bagaimana bisa saya belajar pariwisata (walaupun singkat) di Universitas dengan jurusan pariwisata terbaik se Australia dan terbaik kedua di dunia ini? Sungguh ini merupakan jawaban dari harapan-harapan saya selama ini, juga doa panjang mama seperti dalam lagu kondang itu “di Doa Ibuku”. Terimakasih Mama.
Sempat tidak percaya awalnya dengan pencapaian ini, walaupun mungkin bagi sebagian orang ini merupakan hal yang biasa-biasa saja.
Mendaftar, mengunggah dokumen, mengikuti wawancara sampai menunggu pengumuman akhir merupakan sebuah proses yang mendebarkan. Sempat berada di dua pilihan yang sulit, antara menerima tawaran kerja atau mengikuti program ini, tetapi hati lebih condong kepada pilihan kedua. Saat ini saya sama sekali tidak menyesali keputusan itu.
Pelatihan bahasa (IELTS) selama 4 minggu di Pusat Bahasa Undana beserta Mock Test IELTSnya memberikan cakrawala baru bagi saya. Sebelumnya saya tidak pernah mengikuti kursus IELTS karena sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk mengikuti tes ini kita harus mengelurkan rupiah dalam jumlah yang cukup fantastis.
Bertemu teman-teman baru yang bertalenta serta sangat luar biasa  dan berbaur bersama selama di Pusat Bahasa dan rusunawa merupakan pengalaman yang tak ternilai. mereka berasal dari berbagai daerah dan pulau di NTT serta memiliki karakteristik serta keunikan masing-masing yang membuat moment-moment yang sudah terlewati, sekarang, dan yang akan dijalani selama dua bulan ke depan merupakan momen yang tak bisa terlupakan.
Terimakasih kepada Bapak Gubernur serta Wakil Gubernur serta semua pihak yang terlibat (Pusat Bahasa Undana dan Kopnakertrans NTT) yang telah memberikan kesempatan berharga ini. Tidak percaya dengan fasilitas-fasilitas yang kami dapatkan selama di Gold Coast ini. Semuanya beyond my expectation. Sangat luar biasa.
Tiba di Bandara Kota Brisbane


Rasanya seperti mimpi bisa menginjakan kaki di negeri ini. Suasananya sangat berbeda dengan di negara kita tercinta. Terkejut saat hendak menyebrang jalan dan semua mobil berhenti walaupun dalam kecepatan tinggi sebelumnya (pedestrian first). Public tranport di kota ini pun sangat nyaman sehingga dapat ditemui semua kalangan dalam mode transportasi ini. Kebersihan dan tata kota (zonasi) di sini, khususnya Gold Coast) tidak perlu ditanyakan lagi, sangat terencana. Keheningan serta keamanan kota ini bahkan lebih baik dari desa-desa di negara kita.


Hal yang paling mengejutkan adalah fasilitas apartment yang kami peroleh. Sangat lengkap, mewah serta berstandar internasional. Saya bersama 4 teman lainnya di tempatkan dalam satu apartment dengan 3 kamar. Di depan apartment terdapat kolam yang bisa  bisa diakses penghuni apartment dan di belakang apartment terdapat pantai yang bisa dipandang langsung dari dari ruang tamu maupun teras belakang apartment.
Foto bersama di Griffith University

Di hari pertama dan kedua di kota ini, kami diberi kebebasan untuk mengeksplor kota dan destinasi-destinasi wisatanya. Destinasi wisata pertama yang kami kunjungi adalah Sky Point, dimana dari ketinggian lantai ke 77 bisa dilihat keindahan Kota Gold Coast yang sangat luar biasa. Serius saya takjub. Saya tidak berhenti mengucapkan syukur dalam hati untuk salah satu hal terbaik dalam hidup saya ini. Untuk cerita mengenai Sky Point akan saya tulis dalam bagian terpisah.
Bersama teman satu apartment (dari kiri ke kanan : Elan, Erlin, Zerli, Novi, dan Angel)
Di hari ketiga, yang merupakan hari yang ditunggu-tunggu, kami menuju Kampus Griffith University dengan menggunakan tram (salah satu public transport di kota ini). Sambutan yang hangat kami dapatkan di sana, bukan hanya oleh gedung mewah, suasana yang nyaman, taman yang asri, tetapi juga oleh senyuman manis Sera Vada (salah satu pengajar kami, wanita keturunan Jepang dan Fiji), Sam (wanita keturunan Srilanka), juga Geoff (lelaki Australia tulen), juga Michael (lelaki berkebangsaan Indonesia yang sedang mengambil program doktor di universitas ini).

Salam hangat dari Australia
Novita

You May Also Like

1 comments