MENYAMBANGI TAMAN KOTA RENON

by - September 22, 2017

MENYAMBANGI TAMAN KOTA RENON

Suasana Taman Kota (maaf fotonya berantakan, ngambilnya pakai mode panorama),
foto oleh penulis

Pikiranku begitu kacau. Tubuh ini begitu letih, padahal saya tidak melakukan aktivitas yang berarti. Mungkin ia merespons apa yang dirasakan oleh sang penguasa tubuh “otak”. Mungkin juga ia lelah karena berhari-hari terkurung dalam ruangan sempit berukuran 4*4 ini. Ya, saya butuh hiburan, tetapi hiburan yang sekaligus dapat memulihkan tubuh saya. Akhirnya sore ini saya memutuskan untuk latihan fisik di Taman Kota, tempat segala macam aktivitas berlangsung. Ditemani oleh kawan lama saya, yang kebetulan berkunjung ke kos, akhirnya kami menuju lokasi.


Suasana Taman Kota 2, foto oleh Penulis.
Museum Bajra Sandhi,
foto oleh Penulis

Julukan pulau surga yang disematkan untuk Pulau Bali memang tidak salah. Selain diberkahi dengan keindahan alam dan keunikan budayanya, di Pulau Bali juga bisa dinikmati fasilitas umum yang memadai dan gratis. Sebut saja Taman Kota yang disediakan secara cuma-cuma untuk berolahraga dan melangsungkan berbagai aktivitas lainnya. Berbagai jenis olahraga, dari olahraga secara individu sampai kelompok, dari olahraga ringan sampai berat, olahraga mainstream sampai anti-mainstream bisa dilakukan di sana. Saya memilih lari-lari kecil untuk latihan fisik saya hari ini.
Ketika mentari kembali ke peraduannya,
on frame : Ovi Leki
Hijaunya pemandangan di sekitar taman kota membuat pikiran semakin teduh, apalagi disediakan payung teduh (ah mbaknya belum move on dari lagu akad di nikahannya Babang Hamish ;)). Efek dari lari-lari kecil juga sangat terasa. Tubuh saya kembali pulih, walaupun harga yang harus dibayar adalah tubuh semakin membengkak akibat jajanan yang melimpah di sekitar taman. Lapar mata memang penyakit semua wanita (cita-cita kurus, tapi hobi makan?, kata mbok dagelan).
Dalam taman yang memiliki luas 30.000 M2 (data diperoleh dari Mbah Google) tersebut terdapat Museum Bajra Sandhi dan Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau yang lazim dikenal Museum 3D. Jadi selain meregangkan otot, pengunjung juga bisa sekalian belajar di tempat ini. Ketika lapar melanda, kemanakah harus mencari pasokan untuk mengisi ruang tengah? Tenang, banyak penjajah makanan di sekitar taman ini, seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Kalau kami menerima panggilan alam? Jangan khawatir, di sana disediakan dua kamar mandi umum yang cukup bersih, tetapi dikenakan biaya sebesar seribu rupiah per orang (tidak mahal-mahal sekali kan ya?). Mau minum air putih seusai olahraga? Eitsss jangan takut isi dompetmu berkurang yaa, karena disana disediakan air bersih secara gratis, namun sayangnya fasilitas tersebut sedang tidak bisa digunakan saat saya berolahraga tadi.
Sang penggoda iman
Olahraga Yoga berjamaah

air minum gratisnya lagi mogok,
yaaaaa penonton kecewa
Jadi kalau kamu mengunjungi Bali, jangan lupa menyambangi Taman Kota Renon ya. Bukannya saya mau mengajak kamu berolahraga (karena tentunya kamu masing-masing kota memiliki Taman Kotanya masing-masing), tetapi karena disini ada Museum yang menawarkan kekayaan sejarah dan keindahan seni, serta saya ingin kamu menikmati Bali dari sisi yang berbeda. Bukannya berbeda itu indah? (eh kok gak nyambung lagi? Wkwkwk).

Bagi kamu yang berdomisili di Bali, khususnya Kota Denpasar, yukkkk olahraga di Taman Kota (gak sayang fasilitas gratis diabaikan? ;)).  Ajakan ini disponsori oleh nona yang olahraganya setahun sekali :D. 

You May Also Like

0 comments