Thailand Trip -- Glur Hostel : Instagramable Spot in the Center of Bangkok City

by - December 08, 2017

Front Office Hostel, foto oleh Taya

Meninggalkan stasiun BTS Saphan Taksin, kami menyusuri jalanan menuju tempat bermalam kami, Glur Hostel, yang terletak persis di depan Bangkrak Food Center. Dalam bayangan saya bagian depan hostelnya akan kelihatan seperti tempat penginapan umumnya yang memiliki tempat parkir luas, juga pelataran yang besar. Saya hampir  kebablasan, syukur Taya, si pemegang kartu internet bersama, yang saat itu sedang membuka aplikasi google maps bilang kalau hostel kami sudah di depan mata. Saya segera cikar kanan vayar kondias bale pulang kayak lagu Balada Pelautnya Tantowi Yahya. wkwkwk.
Glur Hostel, tampak depan, foto oleh Taya

Di depan hostel ada semacam kafe outdoor sehingga membuat saya mengira bangunan itu merupakan kafe di luar dan dalammnya. Ternyata dugaan saya salah. Ketika mendengar kami berceracau dalam bahasa Indonesia, salah satu karyawan Glur Hostel yang sedang menunggu pelanggan di kafe depan hostel menyapa kami dalam Bahasa Indonesia. Kami pun kaget, kok ada orang Thailand yang bisa berbahasa Indonesia sefasih itu.
Kami pun membahasnya di dalam kamar beberapa saat kemudian. Setelah diselidiki keesokan harinya ternyata di adalah seorang mahasiswa semester 7 yang bekerja paruh waktu di hostel ini. Data mengenai hasil wawancara dengan si mahasiswa ketjeh ini akan saya bahas  secara eksklusif di tulisan edisi khusus tentangnya.
Ketika memasuki bangunannya, kami terpanah dengan desain front office sekaligus kafe indoor mini yang sangat intagramable. Saya kagum dengan penataan front office hostel ini. Ruangan yang hanya berukuran sekitar 3*4,5 meter ini bisa mereka sulap menjadi ruangan yang apik dan berfungsi ganda. 
Kami kemudian melakukan check in dan diarahkan untuk menuju ke lantai 4 dan 2, letak kamar kami.
Ruangan intagramable 1, foto oleh Taya

Jadi di hostel ini kami terpisah kamar biar lebih hemat. karena Taya dan Nonny adalah dua hijabers dan tidak boleh membuka hijab mereka di depan orang yang bukan mukhrim, mereka memiliki dorm khusus cewek yang berisi delapan tempat tidur tingkat, sedangkan saya di dorm campuran cowok cewek yang harganya lebih murah lagi.
Sebenarnya kami berniat untuk menginap di kamar yang sama tetapi di kamar khusus cewek harganya lebi mahal tetapi bisa lebih murah jika satu bed diisi berdua (bisa menghemat setengah harga, 120an ribu buat berdua), sedangkan di mix dorm harga per malamnya 87 ribu dan setiap tempat tidunya hanya boleh diisi satu orang, yang menurut asumsi saya untuk menghindari aktivitas seksual yang bisa mengganggu tamu lain. Bayangkan kalau kami paksakan buat tidur di dorm cewek, kami harus membayar 240 ribu buat bertiga. Hemat 33 ribu per malam buat bertiga.
Sebagai informasi, supaya adil kami membagi rata semua pengeluaran yang ganjil-ganjil seperti itu. Sama halnya dengan biaya sewa motor di Pak Chong, untuk dua motor kami bagi bertiga.
Ruangan instagramable 2, foto oleh Nonny

Oh iya di hostel ini kalian tidak perlu membawa alat mandi (sabun, shampo, dan handuk) karena semuanya telah disediakan oleh pihak hostel. Selain itu, hal yang biasanya harus dipersiapkan oleh seseorang ketika akan berangkat ke luar negeri adalah kabel colok tiga agar bisa mengisi daya baterai HP, kamera, ataupun alat-alat elektronik lainnya. Jika kamu menginap di hostel ini, juga tiga hostel lainnya tempat kami nginap di malam-malam berikutnya, kamu tidak perlu membawa colokan tiga tersebut karena pihak hostel telah menyediakaanya (mungkin sebagian besar pelanggannya orang Indonesia).
yang paling saya suka dari hostel ini adalah kasurnya yang super empuk dan selimutnya yang tebal dan dingin. saya yakin kamu langsung bertidur ketika bersentuhan dengan surga dunia tersebut. dari semua hostel yang kami nginap di Thailand, saya paling suka kasur dan selimut di hostel ini. Favorit sekali.
Ruangan instagramable part 3, foto oleh Taya

Ada sarapan gratis yang disediakan hostel ini setiap paginya. Bayangkan kamu hanya membayar 87 ribu per malam dan memperoleh jatah sarapan gratis juga. Enak kan? Wkwkwk.
Sarapan gratisnya berupa nasi goreng dengan ayam kotak-kotak kecil seperti potongan acar. Sarapannya baru tersedia pada pukul 08:30, tetapi kalau kamu mau bepergian lebih awal dari jam itu, kamu bisa meminta ke resepsionis breakfast boxnya dan menginformasikan kepada mereka bahwa kamu aka keluar dari hostel jam sekian, tetapi kamu harus menyimpan baik-baik voucher makan yang telah dikasih saat kamu melakukan check in. Waktu itu voucher kami hilang dan jatah sarapan kami terbuang percuma. Selain sarapan nasi, kamu juga bisa minum kopi sepuasnya.
Sarapan gratis, foto oleh Taya

Di hostel ini saya bertemu dua cowok traveler keren asal Venezuela. Kami mengobrol beberapa saat ketika saya membongkar tas untuk mengeluarkan pakaian dan alat mandi. Mereka memiliki misi untuk menjelajahi negara-negara ASEAN dalam enam bulan ke depan. Perjalanan mereka dimulai dari Thailand dan terakhir mereka akan menjelajahi Indonesia pada Bulan April nanti. Di Indonesia mereka akan mendarat pertama kali di Bali, lalu ke Sulawesi, dan juga Labuan Bajo. Tidak lupa saya mempromosikan Danau Kelimutu, dan suprisingly mereka tahu keberadaan dan fenonema langka danau tiga warna tersebut dan berniat mengunjunginya. Syukurlah.

Baca Juga :

Thailand Trip -- Surga bagi Pecinta Kuliner

Thailand Trip -- Mekong River Hoping Ala Ala

Thailand Trip -- Pengalaman Naik Angkutan Umum di Thailand

Thailand Trip : Ketika kaki mencumbui Daratan Negeri Seribu Pagoda

Thailand Trip -- Dari Mobil sampai Pesawat : Pengalaman Buruk Dalam Sehari



You May Also Like

0 comments